Jika engkau mencintainya, engkau tak mungkin mampu marah sekejam itu, dan berbicara sekasar itu.
Siramlah api kemarahanmu kepadanya dengan ingatan baik dari yang dilakukannya di dalam cintanya kepadamu.
Sana gih, obatilah hatinya dengan kelembutan yang sebetulnya ada di dalam cintamu.
Berlakulah dengan kelembutan yang kau harapkan diberikan kepadamu saat engkau sedang salah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar