Dan jika kamu marah, berwudhulah karena kemarahan itu berasal dari api.
Bagaikan menyalakan api dengan salju, sama seperti memadamkan api cinta dengan kata-kata.
Dalam kehidupan semua orang, pada suatu saat, api batin kita padam. Hal
ini kemudian meledak menjadi nyala api melalui perjumpaan dengan orang
lain. Kita semua harus bersyukur untuk orang-orang yang telah
mengobarkan semangat batin.
Pengendalian akan pemikiran dan emosi adalah kunci untuk semua kemenangan!
Mengubah perasaan juga akan mengubah takdir
“Tidak ada seorang pun yang merasakan Emosi yang belum pernah dirasakan oleh orang lain.”
Tidak mungkin untuk hidup tanpa mengalami kegagalan, kecuali Anda
tinggal sangat hati-hati sehingga bisa diartikan Anda belum memiliki
kehidupan sama sekali – dalam hal ini, Anda sudah gagal.
Daripada mengeluh bahwa mawar itu penuh duri, bergembiralah bahwa semak duri itu memiliki bunga mawar.
Untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, kita harus ingat bahwa ciuman lebih manis daripada rengekan.
Saya hampir yakin bahwa orang tidak pernah mau memaafkan karena mereka
menganggapnya hanya sebagai suatu kewajiban atau karena seseorang
meminta mereka melakukannya. Tindakan memaafkan harus datang dari dalam
hati sebagai suatu keinginan dari dalam. Keinginan untuk memaafkan
adalah serupa uap yang akan mendorong sebuah ‘mesin maaf’ untuk
beroperasi.
Terkadang, memaafkan seseorang adalah mudah bagiku; terkadang dapat
menjadi sangat sulit dan harus melibatkan pilihan yang berani/nekat.
Yang manapun itu, mau memaafkan seseorang selalu membuat hatiku menjadi
lebih damai, lebih bahagia, dan membuatku bebas untuk bergerak maju
menjalin hubungan yang lebih sehat dengan orang lain dan dengan diriku
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar